Jumat, 15 Oktober 2010

NAFAS DAN SAKARATUL MAUT


BismillahirrohmaanirrohiimAlhamdulillah Was syukru lillah. Astaghfirullah. Sholla Allahu ala Muhammad.

Nafas merupakan benang kehidupan yang tanpanya manusia tidak dapat menjalankan fungi - fungsi kehidupan di dunia ini. Bahkan di dalam suatu literatur kuno india di jelaskan pembahasan yang menyatakan bahwa umur manusia secara rata-rata di tentukan sekian ribu jumlah tarikan nafas (heh..lupa nama literatur kuno ama jumlah nafasnya). Sehingga dalam disiplin beberapa yoga zaman kuno di india aspek nafas sangat di tekankan sekali penguasaannya oleh maha guru -maha guru yogi yang mengajarkan teknik teknik tertentu pada murid - muridnya. 

Jelas sekali bahwa dengan penguasaan bernafas secara optimal dan efektif akan didapati berbagai manfaat yang luar biasa sekali. Di nusantara olah nafas dapat di temui di sejumlah perguruan - perguruan baik yang mengajarkan tenaga dalam maupun untuk kesehatan itu sendiri. Walaupun dewasa ini ditemui praktik -praktik metafisika yang secara instan mampu membangkitkanpotensi diri manusia tanpa melalui pelatihan teknik nafas yang susah seperti reiki , kundalini , mantra dan lain lain namun penguasaan dasar nafas yang lebih baik akan lebih menjamin keberhasilan seseorang dalam menempuh pelajaran metafisik terutama pelajaran yang mengambah ranah 'kemanunggalan'.Lalu apa hubungannya nafas dengan sakaratul maut? Seperti kita ketahui bersama bahwa saat pertama kali manusia dilahirkan dari rahim ibunya dapat di katakan itulah pertama kali dia menghirup nafas. Dan ketika manusia meninggalkan dunia fana ini maka nafas terakhirlah yang dihembuskan. Jika kita perhatikan lebih seksama lagi, dapat kita lihat proses sakaratul maut itu ada yang mudah dengan helaan nafas yang ringan namun ada pula yang di dahului dengan nafas yang tersengal-sengal lebih dahulu. 

Bahkan saking susahnya ada yang sampai mengeluarkan suara tercekik. Sebenarnya dengan laku yang baik selama hidup di dunia ini seorang manusia akan mendapat hidayah dari Allah SWT sehingga dengan mudah ia melepas nafas terakhirnya ketika proses sakaratul maut. Boleh dikata sakaratul adalah hal yang terberat dihadapi manusia. Didalam agama bahkan di jelaskan jika orang itu baik maka malaikat menjelma menjadi bentuk yang rupawan dengan memperlihatkan sorga dan isinya sehingga orang yang didatangi malaikat secara demikian akan melepas nafas terakhirnya secara legawa. sebaliknya jika dia manusia yang jahat maka akan datang padanya malaikat dengan wujud yang paling kasar serta menakutkan sehingga menjadi ketakutan yang luar biasa seolah - olah ruhnyatidak mau di lepas tapi malaikat dengan garang membetot nyawa insan itu sehingga saat pelepasan nafasnya terjadi hal yang memilukan. 

Tak kalah serunya ketika sakaratul maut itu,setan datang saat saat menjelang sakaratul maut itu dengan membawa cawan yang menggiurkan yang menawarkan pelepas dahaga karena pada saat itu orang yang mengalami proses menjelang sakaratul maut mengalami haus luar biasa.Tetapi sebenarnya ini adalah tipuan besar karena ketika seorang insan meraih cawan itu sebenarnya ia telah menukar keimanannya sehingga terjadilah su'ul khotimah.Maka hanya dengan pertolongan Allah SWT lah orang itu akan kukuh dalam pendiriannya dan menghempaskancawan beserta setan itu sehingga gagallah percobaan terakhir iblis pada anak adam itu. 

Lalu orang itu akan menghadap kehadirat Allah SWT dengan wajah yang gembira dengan pelepasan nafas terakhirnya secara manis dan tidak menyakitkan. Maka apa yang biasa di lakukan orang orang sekitarnya dengan mentalqin kalimat thoyyibah danpembacaan surah2 tertentu adalah untuk menarik datangnya hidayah Allah itu.Bagaimanapun harus disadari kita makhluk yang lemah yang tanpa pertolongn-Nya tak kan selamat.Kembali ke nafas. Jika seseorang mempunyai laku yang baik dan ikhlas dalam menjalankan titah Gusti dapat dipastikan akan datangnya pertolongan Allah saat orang itu menghembuskan nafas terakhirnya. Namun dengan disertai latihan nafas yang baik sambil selalu ingat dan waspada terhadap kehendak Gusti maka bisa di mungkinkan sekali happy ending yang so sweet manis. Kalo di kejawennya Ronggo Warsito pelajaran mengenai sakaratul maut dan penggulungan nafas dapat dilihat di serat wirid hidayat jati.Ingat ingat nafas jadi ingat pada seorang guru yang mengatakan tarekat adalah nafas.Waktu itu beliau mengajarkan untuk selalu mengamati bagaimana nafas masuk, bekerja dalam tubuh dan ketika keluarnya. Menurut beliau jika hal ini dilakukan secara hening akan ditemui dzikir nafas yang menakjubkan. Dzikir yang bukan disuarakan lidah maupun batin tapi dzikir yang dilafadzkan oleh nafas itusendiri.


Hmmm.....  bahwa kita hendaknya jangan lalai dalam mengingat Allah SWT. Terutama penting sekali waktu bernafas harus disertai ingat pada Allah. Alangkah ruginya orang yang bernafas tapi lalai dari mengingat.
Didalam suatu ritus tarekat naqsbandi ada pelajaran nafas untuk di biasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Metodenya adalah saat menarik nafas membatin Huu (7x hitungan),lalu menahan nafas itu dengan membatin Allah (3x hitungan) dan mengeluarkan nafas dengan membatin Huu (7x hitungan). Dengan metode itu diharapkan pembiasaan nafas yang selalu ingat pada Gusti sehingga ketika proses sakaratul maut terjadi beroleh hidayah mendapati akhir yang bahagia. Semoga kita semua beruntung mendapat hidayah Allah menjalani hidup dari awal sampai akhir dalam jalur keridho'an-Nya. Amin

0 komentar:

Posting Komentar

 

Catatan Al Amiin Alallah Design by Al Amiin Alallah © 2009